Penjahit di Sikka Sesalkan Pembelian Seragam dari Luar Daerah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Para penjahit di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyesalkan seragam sekolah di Sikka semuanya didatangkan dari luar daerah terutama dari Pulau Jawa.
“Dulu sebelum tahun 2013 semua orderan seragam sekolah dijahit oleh penjahit di sini karena bupati larang jahit di luar daerah,” sebut Albina Abong Wadan, pemilik kios menjahit Sederhana di Pasar Tingkat Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, saat ditemui di tempat usahanya, Selasa (13/7/2021).

Albina yang juga difabel ini menyebutkan, dampak dari pihak sekolah yang memesan langsung pakaian seragam dari luar daerah mengakibatkan bisnis menjahit di Kabupaten Sikka pun sepi.
Padahal kata dia, saat musim tahun ajaran baru pihaknya selalu kewalahan menerima order jahitan pakaian seragam dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Sikka.
Ia sesalkan, seharusnya pakaian olahraga saja yang dipesan dari luar Kabupaten Sikka terutama dari Pulau Jawa agar bisa menghidupkan penjahit lokal terutama saat pandemi Corona melanda.
“Saat pandemi Corona pendapatan kami hampir tidak ada. Seharusnya seragam sekolah dijahit di Sikka agar penjahit bisa dapat pemasukan. Sekarang ini mau membayar biaya sewa kios ke pemerintah sebesar Rp150 ribu per bulan saja sulit,” ungkapnya.
Albina mengakui, menjelang akhir tahun 2020 order jahitan mulai banyak tapi memasuki bulan Juni 2021 order mulai sepi karena ada pembatasan kegiatan masyarakat.