Analisa Geologis Keunikan Api Biru Ijen

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Kekhasan Ijen adalah danau kawah yang berwarna hijau toska dengan tingkat keasaman berdasarkan pengukuran pH adalah kurang dari 0,1, menjadikan Ijen sebagai kawah terasam di seluruh dunia.

Periset Geologi Institut Teknologi Bandung, Firman Sauqi memaparkan analisa geologi pada fenomena Blue Fire Ijen, dalam bincang geologi online, yang diikuti Cendana News, Minggu (25/7/2021) – Foto Ranny Supusepa

Selain itu, kawah Ijen memiliki sulfatara (red : asap dari perut Bumi yang mengandung mayoritas sulfat) yang pada malam hari bisa memunculkan Blue Fire atau api biru, yang disebut hanya ada dua dunia ini.

Periset Geologi Institut Teknologi Bandung, Firman Sauqi menyebutkan, fenomena Blue Fire, walaupun disebutkan ada tiga di dunia, tapi jika ditelusuri secara mendalam, hanya ada di Kawah Ijen.

“Kalau kita telusuri melalui berbagai literatur online dan offline, memang menyebutkan ada tiga. Ada di Ethiopia dan Iceland. Tapi kalau kita mencermati secara mendalam, fenomena Blue Fire yang terjadi di kawah itu hanya ada di Ijen,” kata Firman dalam bincang geologi, Minggu (25/7/2021).

Ia menyebutkan, belum ada penelitian mendalam terkait penyebab api biru ini. Tapi kalau dilihat kondisi alamnya, potensi penyebabnya bisa berasal dari banyaknya kandungan sulfur di area tersebut.

“Ijen ini berada di timur Pulau Jawa yang secara umum merupakan zona tumbukan, karena lokasi pertemuan dua lempeng. Yang mengakibatkan begitu banyak gunung api di Pulau Jawa,” ucapnya.

Secara geologi, kawah Ijen ini merupakan danau yang selalu terisi oleh curah hujan dan air magmatik dengan akses keluar air melalui Banyu Pahit yang bermuara ke Selat Madura.

Lihat juga...