Nasaruddin Umar: Hari Ini Ribuan Orang Mendoakan Presiden Soeharto

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Kematian tidak boleh jadi penghalang untuk bersilaturahim, untuk berbuat baik kepada orang yang dicintai, semua anak cucu Adam, jangan sampai terputus,” ujarnya.

Karena sangatlah jelas, kata dia, bahwa sesungguhnya Allah SWT dan para malaikatnya, akan terus mendoakan dan bersalawat kepada Nabi Muhammad SWT.

“Sudah 14 abad kita masih tetap dianjurkan untuk bersalawat pada Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.

Kembali dia menegaskan, bahwa kematian itu ada dua macam. Yakni, kematian berpisahnya nyawa dengan tubuh yang disebut almarhum atau almarhumah, yaitu kembalinya roh kepada Tuhan yang disebut innalillah.

Sedangkan kematian kedua, yakni kembalinya roh kepada Allah SWT yang tidak berarti kembali secara biologis.

Maka dari itu, Nasaruddin mengingatkan mayat itu akan disiksa oleh ratapan orang yang masih hidup.

“Boleh menangisi mayat seperti nabi menangisi anak-anaknya, tapi tidak meronta dan meratap,” ujarnya.

Anak-anak yang saleh menurutnya, akan senantiasa mendoakan orang tuanya. Demikian pula dengan putra putri Pak Harto selalu bermunajat mendoakan kedua orang tua tercinta.

“Roh tidak bisa mati, cuma kita tidak bisa melihatnya. Roh bisa menyaksikan doa kita. Marilah kita mendoakan dan Insyaallah banyak orang mendoakan mendiang almarhum Pak Harto dan almarhumah Ibu Tien Soeharto, maka amalan keduanya diterima Allah SWT, dan ditempatkan di surga terbaik. Amin,” tutup Nasaruddin.

Lihat juga...