Manfaatkan YouTube dan Google Trends Dongkrak Penjualan
Pada 2019, ia memutuskan berhenti bekerja dan fokus mengembangkan bisnisnya. Saat itulah ia mendapatkan referensi dari sesama pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan Gapura Digital. Pelajaran paling berharga yang ia dapatkan dari kelas tersebut adalah pemanfaatan Profil Bisnis (sebelumnya dikenal sebagai Google Bisnisku), dan YouTube untuk kanal promosi usahanya.
Setelah mengikuti kelas tersebut, ia langsung membuat akun Profil Bisnis. Hasilnya, mulai ada pelanggan yang melihat tanaman-tanaman hiasnya di akun Google dan memudahkan pelanggan menemukan lokasi tokonya. Tetapi, yang lebih menarik baginya adalah pemanfaatan YouTube sebagai kanal promosi.
“Saya aktif membagikan tips perawatan anggrek di akun YouTube Rumah Anggrek Vita Orchids, dan ternyata sangat bermanfaat untuk membantu saya mempromosikan tanaman hias melalui audio visual. Di YouTube, saya membagikan cara merawat anggrek, jenis-jenis anggrek, dan program promosi penjualan yang sedang berlangsung. Hasilnya pelanggan lebih tertarik membeli tanaman hias di tempat saya, karena sudah mengetahui cara perawatannya terlebih dahulu melalui video yang diunggah,” cerita Burdabi.
Pemanfaatan YouTube untuk mempromosikan Rumah Anggrek Vita Orchids, membuahkan hasil yang menakjubkan. Jika sebelumnya Burdabi hanya mendapat omzet kotor Rp3-9 juta per bulan, kini ia berhasil mengumpulkan omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan. Bahkan, ia bisa memiliki aset berupa tanaman hias senilai 1 miliar rupiah dalam setahun. Saat ini, Debi dibantu 15 orang karyawan untuk melayani pesanan dari pelanggan.
Beda cerita dengan Cokorda Istri Julyana Dewi atau akrab disapa Yana, yang membangun usaha kerajinan tangan Cyn Bali pada 2015. Dia fokus pada aksesori atau perhiasan berbahan dasar perak, juga memadupadankan perhiasan perak untuk dijadikan ornamen tas kulit.