Keberlanjutan Mangrove Topang Ekonomi dan Ekologi Masyarakat Pesisir

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Kesadartahuan masyarakat pesisir tentang fungsi keberlanjutan ekosistem mangrove terus meningkat. Hal ini dapat mendukung ekonomi, ekologi masyarakat pesisir.

Demikian diungkapkan Hasran Hadi, Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan.

Edukasi layanan ekosistem mangrove penyedia habitat ikan konsumsi, fungsi penyerap karbon dilakukan pada berbagai elemen masyarakat. Hasran Hadi menyebut mangrove jenis bakau (Rhizopora), Api api (Avicennia) miliki fungsi ekologi. Sebagai pelindung garis pantai dari badai, tsunami, abrasi membuat Tagana menanam ribuan mangrove di sejumlah pantai Lamsel.

Melibatkan unsur pelajar, mahasiswa dan masyarakat pedesaan pesisir, Hasran Hadi menyebut mangrove jadi hutan non kayu sumber ekonomi. Hasil tangkapan warga pesisir dekat mangrove berupa udang, kerang, kepiting bakau, remis, siput sebagai bahan pangan. Potensi ekonomi yang berkelanjutan dijaga bersama potensi hayati dan non hayati.

“Potensi ekonomi dari sumber tangkapan bisa dinikmati warga dari penangkapan sejumlah biota bahan pangan, potensi hayati hutan mangrove menjadi habitat burung air yang mulai langka, menjadi pelindung pertumbuhan batu karang dan bisa dijadikan objek wisata yang mendukung pendapatan masyarakat tanpa merusak ekosistem,” terang Hasran Hadi saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (23/6/2021).

Hasran Hadi menyebut sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi) ia mendorong pelestarian lingkungan pantai. Sebab ekosistem mangrove memainkan peranan penting bagi kelangsungan proses ekologi dan hidrologi. Keanekaragaman mangrove jenis rhizopora dan avicennia sebutnya mendukung kerusakan dan pencegah bencana alam pesisir.

Lihat juga...