Tidak Ada Lagi Desa di NTT Terisolir dan Tak Terjangkau Satgas Bencana
JAKARTA – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi mengatakan, sudah tidak ada lagi desa terisolir dan tidak terjangkau oleh Satuan Tugas (Satgas) Bencana Siklon Seroja, pascabanjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut.
“Semua desa yang terdampak bencana sudah dijangkau Satgas Bencana Siklon Tropis Seroja. Tidak ada lagi desa yang terisolir,” ujar Josef, setibanya dari Desa Oipoli dan Pulau Pantar, Senin (12/4/2021).
Meski demikian, Jozef menyebut, beberapa jembatan masih ada yang dalam kondisi putus, salah satunya Jembatan Termanu di Kabupaten Kupang. Putusnya jembatan yang dianggap sarana vital transportasi darat tersebut, membuat akses perekonomian di dua wilayah itu terganggu.
Oleh karenanya, dia mengupayakan adanya akses perekonomian dengan memanafatkan alternatif dari jalur udara maupun jalur laut, untuk sementara waktu. Kapal milik TNI atau KRI maupun kapal dari ASDP Indonesia Ferry, selain untuk menyalurkan logistik, dimanfaatkan warga untuk membantu menghubungkan para warga guna memulihkan kembali perekonomiannya. “Kami sudah minta ASDP supaya bisa menggunakan kapal laut, karena di dua Kecamatan ini ada satu dermaga,” ujar Josef.
Sementara itu, korban meninggal dunia akibat bencana Siklon Tropis Seroja di NTT, pada Senin (12/4/2021) diperbarui dari 177 orang menjadi 179 orang. Tercatat 45 orang masih dalam pencarian. “Korban bencana hingga hari ini yang meninggal adalah 179 orang dan hilang 45,” ujar Josef Nae Soi.
Terdapat penambahan masing-masing satu orang yang dinyatakan meninggal dunia dari Kabupaten Malaka dan Kabupaten Rote Ndao. Hal itu sesuai data yang masuk ke pemerintah provinsi setempat.