Kebijakan Emisi Euro 4 Berpeluang Tingkatkan Ekspor Mobnas
“Sementara itu, pengujian kendaraan diesel di atas 3,5 ton dilakukan di luar negeri, seperti di Jepang dan Jerman,” ungkap Sony dalam siaran pers, Rabu.
Faktor ketiga adalah pemenuhan kebutuhan tenaga ahli untuk pengembangan teknologi Euro 4 baik dari sisi produksi maupun uji coba mengalami kendala karena pandemi COVID-19. Keempat, tambahan teknologi standar baku mutu emisi Euro 4 berdampak terhadap harga kendaraan sehingga dikhawatirkan tidak terserap oleh pasar yang daya belinya sedang menurun.
Menanggapi kebijakan tersebut, Tonton Eko, General Manager Product Development PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menjelaskan bahwa pelaku industri sudah siap menyambut kebijakan emisi Euro 4.
“Kesiapan ini kami breakdown dalam tiga kategori, yaitu produk, layanan aftersales yaitu service dan spareparts, dan fasilitas pendukung seperti karoseri dan leasing partner,” kata Tonton.
“Perubahan landscape bisnis dengan penerapan Euro 4 akan berpengaruh besar pada industri secara keseluruhan,” tambah Tonton.
Salah satu kesiapan pihak industri adalah penggunaan mesin berteknologi commonrail yang mampu mengimplementasikan kebijakan Euro 4 pada April 2022.
Selain itu, pihak manufaktur juga akan berkoordinasi dengan mitra karoseri dan leasing untuk mendorong transformasi Euro 2 menuju Euro 4. “Kami akan membantu dari sisi APM agar proses transformasi dari Euro 2 ke Euro 4 lebih lancar. Mengingat Karoseri juga harus melakukan investasi terkait dengan SKRB,” kata dia. (Ant)