Gubes UM Kaji Rekayasa Interface Komposit Berbahan Serat Alam 

Editor: Koko Triarko

Prof. Dr. H. Heru Suryanto, ST., MT., membacakan pidato pengukuhan guru besar di gedung Graha Cakrawala UM, Kamis (8/4/2021). – Screenshot/Agus Nurchaliq

Lebih jauh dijelaskan, setelah melakukan rekayasa, tentunya harus dapat menjamin apa yang sudah dilakukan untuk menguatkan komposit harus benar-benar berhasil. Hal ini dibuktikan dengan telah dilakukan kajian pemanfaatan serat mendong sebagai penguat komposit melalui rekayasa interface dengan paparan medan listrik AC pada manufaktur, dengan pengujian secara mikromekanik terhadap komposit epoksi dengan penguat serat mendong.

“Jadi dapat disimpulkan, bahwa potensi pengembangan produksi  komposit dari bahan serat alam di Indonesia sangatlah besar, mengingat sumber daya yang dimiliki sangat melimpah dan peluang pasar komposit cukup besar,” ucapnya.

Sementara itu, ketua senat UM, Prof. Dr. Sukowiyono, SH, M.Hum., menyatakan gagasan dan hasil riset Prof. Heru merupakan sebuah penemuan yang inovatif, karena telah menghasilkan bahan baru hasil rekayasa dari polimer serat alam.

“Sebab, polimer serat alam ini lebih unggul dibandingkan polimer sintesis, karena harganya murah, densitas rendah, mudah terlepas, bahan terbarukan dan tidak berbahaya bagi kesehatan,” sebutnya.

Selain itu, menurutnya, Prof. Heru mampu menangkap peluang bagi  dunia industri, yaitu penambahan nilai guna manufaktur.

“Inovasi ini mengembangkan komposit dari serat alam sangat sesuai dengan kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia,” pungkasnya.

Lihat juga...