Cegah Perubahan Iklim dengan Kebijakan Berbasis Peningkatan Resiliensi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Pencegahan perubahan iklim bisa dilakukan dengan melakukan pembangunan yang berbasis pada kondisi lingkungan. Selain mencegah peningkatan emisi, juga mampu menciptakan sistem yang meningkatkan resiliensi wilayah.
Country Director ICLEI Indonesia, yang juga dikenal sebagai Ahli Isu Adaptasi dan Tata Kelola Lingkungan, Ari Mochamad menyatakan, pembangunan yang beradab dan berkeadilan adalah pembangunan yang memperhatikan masa depan generasi saat ini dan generasi mendatang.
“Artinya, pembangunan yang mempertimbangkan kualitas lingkungan yang baik dan kesadaran terbatasnya sumber daya alam serta wilayah yang berketahanan dari krisis iklim,” kata Ari dalam Thamrin Summit Climate Crisis, yang diselenggarakan online, Rabu (21/4/2021).
Ia menjelaskan, wilayah yang berketahanan dari krisis iklim ini bukan berarti wilayah yang bebas bencana.
“Tapi, suatu wilayah yang memiliki sistem yang kuat saat bencana terjadi. Bagaimana pemerintahnya melakukan persiapan peta jalan dan inovasi aksi untuk mendorong daerah dalam memaksimalkan potensi daerahnya,” ujarnya.
Dalam rentang 10 tahun, Ari menyatakan, banyak melihat perencanaan yang bagus tapi tidak didukung oleh penguatan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan serta mobilisasi pendanaan non APBN.
“Pemerintah nasional juga harus mempersiapkan perangkat yang mampu menstimulasi aksi daerah melalui tahapan sistematis dan struktural. Jangan sesuatu yang telah disepakati, dilupakan saat ada hal yang baru muncul. Saat dikeluarkan panduan, jangan hanya sektor yang mengeluarkan panduan saja yang terlibat. Tapi juga sektor lainnya, harus diberikan kesempatan untuk turut aktif dalam mewujudkan tujuan utama dari pemerintah yaitu mensejahterakan masyarakat,” ujarnya lebih lanjut.