LAZIMNYA manusia memiliki keinginan yang didorong oleh ketidaktahuan, maupun prasangka yang keliru terhadap Tuhan.
Lalu mereka berdoa, seolah-olah Tuhan begitu bodoh, yang tidak mengetahui keadaannya, situasinya. Seolah bahwa apa yang dilakukannya semata karena usahanya sendiri, bukan karena rahmat Allah kepadanya. Sehingga seringkali, berputus asa ketika permohonannya tidak dikabulkan sesuai keinginannya.
Memperlakukan Tuhan seolah sebagai pesuruhnya, yang jika dia meminta kepada Tuhan lantas tidak dipenuhi ia marah, berkeluh kesah, bahkan berputus asa. Namun ketika hajatnya dipenuhi, ia berlaku angkuh, sombong seperti Qorun yang mengatakan bahwa semua harta yang diperolehnya karena kerja kerasnya dan kecerdasannya semata. Lupa kepada Allah yang telah memberinya, segala apa yang ada pada diri dan hartanya.
Sebab itu, kiranya perlu memberikan semacam contoh sebuah munajat. Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya, serta melipatgandakan nikmat karunia-Nya.
Ya, Allah, Engkau Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Berilah hamba-Mu kemampuan mensyukuri atas segala nikmat pemberian-Mu kepada kami.
Engkau yang mengajari apa yang tidak kami ketahui, maka lindungilah kami dari melupakan apa yang telah Engkau ajarkan.
Engkau yang membuat kami mampu melihat dan mendengar, maka lindungilah agar pendengaran dan penglihatan kami senantiasa berguna bagi kami.
Engkau yang telah menurunkan Alquran, maka anugerahilah kami dengan pemahaman yang benar, sebenar-benarnya benar; atas apa yang telah Engkau firmankan, serta berilah kami keteguhan iman, bimbingan dalam segala hal, agar dapat menjalankan perintah-Mu, menjauhi larangan-Mu.