Penghujan, Harga Komoditas Sayuran di Lamsel Alami Kenaikan

Editor: Makmun Hidayat

Sumino bilang kenaikan harga sejumlah komoditas pertanian sebutnya rata rata mencapai Rp3.000 hingga Rp6.000. Kenaikan yang sudah terjadi dari level distributor menurutnya berimbas pedagang pengecer ikut menaikkan harga. Pelanggan komoditas sayuran, bumbu dapur sebutnya berasal dari pemilik usaha kuliner dan ibu rumah tangga. Kenaikan juga dipengaruhi kenaikan permintaan dari warga.

Haryanti, pedagang sayuran dan bumbu dapur mengakui permintaan meningkat dibarengi pasokan berkurang. Kenaikan permintaan dipicu sejumlah warga yang mulai menggelar pernikahan, acara keluarga. Meski ada pembatasan untuk pesta pernikahan namun berimbas pada kenaikan permintaan komoditas sayuran. Jenis sayuran yang paling banyak dicari berupa kentang, buncis, brokoli, kubis.

“Harga sayuran, bumbu dapur yang naik dan turun dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya hujan,” ungkapnya.

Harga bawang putih dan bawang merah sebutnya alami kenaikan berkisar Rp5.000 perkilogram. Sebelumnya harga bawang merah dan bawang putih mencapai Rp27.000 per kilogram naik menjadi Rp32.000. Pasokan yang dominan berasal dari luar wilayah jadi faktor kenaikan harga. Bencana banjir pada sejumlah wilayah di pulau Jawa jadi pemicu distributor menaikkan harga.

Petani komoditas sayuran, bumbu dapur bernama Sutinah menyebut sebagian tanaman cepat busuk saat penghujan. Sistem penanaman tradisional dengan curah hujan tinggi berdampak pada pasokan yang berkurang. Sebelum dijual komoditas tomat, cabai kerap alami kerontokan dan pembusukan. Meski saat panen dalam kondisi baik saat proses penjualan potensi busuk buah bisa terjadi.

“Tomat,cabai dan sayuran lain tidak bisa bertahan lama harus cepat terjual, jika dijual murah petani merugi,” tegasnya.

Lihat juga...