Skor Depresi, Salah Satu Parameter Kesembuhan Pasien Covid-19
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Angka Covid-19 di Kota Semarang sudah menunjukkan penurunan, meski secara jumlah masih tinggi. Jumlah pasien baru dan mereka yang sudah dinyatakan sembuh, angkanya relatif berimbang.
“Untuk mengantisipasi peningkatan angka Covid-19, kita sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat, baik di rumah dinas Wali Kota Semarang, atau pun di gedung Islamic Center Semarang. Jika dua minggu lalu masih cukup tinggi, saat ini sudah mulai mengalami penurunan. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Semarang mencapai 90 persen,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, saat dihubungi di Semarang, Jumat (22/1/2021).
Diterangkan, secara umum pasien Covid-19 dinyatakan sembuh jika memenuhi sejumlah parameter, mulai dari hasil uji klinis, skor depresi hingga hasil swab test.
“Setidaknya ada empat parameter yang kita gunakan, untuk mengetahui apakah pasien Covid-19 tersebut sudah sembuh atau belum. Pertama, tentu dari uji klinis pasien. Mereka sudah tidak memiliki gejala, misalnya demam, hilang indra perasa dan lainnya. Kemudian kondisi paru-paru juga bersih, tidak ada cairan,” terangnya.
Untuk memastikan kondisi paru-paru tersebut, pasien Covid-19 akan diminta melakukan rontgen dada atau pemeriksaan radiologi. Hasilnya akan terlihat dari pemeriksaan tersebut.
“Bisa juga dengan pemeriksaan secara langsung menggunakan stetoskop. Dicek langsung, apakah ada cairan atau tidak. Jika masih ada, umumnya timbul suara saat mereka diminta menarik dan membuang napas. Ini kita lakukan di rumah dinas wali kota,” lanjutnya.
Jika dua tahapan awal tersebut lolos, maka pasien akan dicek skor depresinya. Skor depresi berdasarkan manual Beck Depression Inventory (BDI) II, dikategorikan menjadi empat, yaitu skor 0-13 yang mengindikasikan depresi minimal, skor 14-19 depresi ringan, skor 20-28 depresi sedang dan skor 29-63 menunjukkan depresi berat.