Pengelolaan Tata Ruang Antisipatif Bencana Cegah Terjadinya Gerakan Tanah
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Dengan menjaga hutan maka akan meningkatkan retensi air dan mengendalikan daya rusak air. Dalam hal ini adalah curah hujan tinggi,” kata Saparis.
Ia menjelaskan, saat air hujan jatuh ke tanah yang ditumbuhi pepohonan maka aliran permukaan akan dapat ditekan. Sebagian besar air akan meresap ke dalam tanah. Sedimentasi pada channel (red : lokasi rendah tempat air berkumpul) tidak akan terlalu banyak, karena apa yang dibawa air dari wilayah lebih tinggi akan tertahan oleh akar-akar pohon di wilayah yang lebih rendah.
“Sehingga, pada musim hujan banjir akan dapat ditekan dan pada musim kemarau tidak akan terjadi kekeringan. Gerakan tanah bisa dicegah atau diturunkan risikonya,” ungkapnya.
Selain itu, analisis tata guna lahan dan konfigurasi landscape akan menjadi cara mencegah gerakan tanah.
“Kita lakukan analisis skala tapak, analisis penanganan dan analisis peningkatan kapasitas. Untuk diwujudkan dalam suatu kebijakan tata ruang yang antisipatif pada wilayah-wilayah yang memang rentan pada gerakan tanah. Sehingga, menurunkan tingkat risiko,” pungkasnya.