Jakpus Gencarkan Edukasi Pencegahan ‘Stunting’

JAKARTA – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, gencar memberikan edukasi terhadap ibu-ibu hamil untuk mencegah terjadinya lambat tumbuh (stunting) pada bayi-bayi di dalam kandungannya.
“Pencegahan stunting kan dimulai sejak 1.000 hari kehamilan, jadi bagaimana ibu- ibu hamil itu paham tentang kesehatannya. Melakukan pemberian tablet tambah darah, sehingga sejak kehamilan sudah dilihat kesehatan anaknya. Jadi, yang paling penting adalah edukasi,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Selain menggencarkan edukasi kepada ibu-ibu hamil untuk menjaga asupan gizinya mencegah stunting, nantinya edukasi sanitasi juga diberikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak balita.
“Pemahaman terhadap sanitasi lingkungan juga diberikan, tapi nanti dibantu lintas sektor lainnya,” ujar Erizon.
Lebih lanjut, saat ini terdapat sepuluh kelurahan di Jakarta Pusat yang termasuk dalam zona kasus stunting yang tinggi.
Kecamatan Tanah Abang tercatat memiliki kelurahan dengan stunting paling banyak, ada enam kelurahan yang tercatat yaitu Kelurahan Bendung Hilir, Kelurahan Karet Tengsin, Kelurahan Kebon Melati, Kelurahan Kampung Bali, Kelurahan Petamburan, dan Kelurahan Gelora.
Sementara empat kelurahan lainnya tersebar di kecamatan Sawah Besar, Johar Baru, dan Cempaka Putih.
Dengan temuan kasus itu, Pemerintah Jakarta Pusat pun akhirnya menyiapkan intervensi, agar kasus stunting dapat dicegah.
“Ada yang angka kasusnya di atas 14 persen, sehingga dianggap perlu diintervensi. Tapi nanti ya, kita pilih yang prioritaslah, nanti ada tim yang bekerja. Mana yang akan menjadi prioritas sesuai arahan Presiden,” ujar Erizon.