Desa Sendoyan Sambas Programkan Budi Daya Lele Cegah Stunting

PONTIANAK – Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, melakukan penanganan masalah stunting atau gagal tumbuh anak, antara lain dengan program budi daya lele menggunakan Dana Desa.

“Meski angka stunting di daerah ini tidak tinggi, namun langkah pencegahan lebih penting. Nah, melalui dana desa kita cari solusi agar masyarakat rawan stunting bisa diberi asupan gizi yang cukup. Untuk itu, kita hadirkan budi daya ikan lele,” ujar Kepala Desa Sendoyan, Juliansyah, saat dihubungi di Sambas, Minggu (3/1/2021).

Ia menjelaskan, program yang dimulai sejak 2020 hingga kini terus dilanjutkan melalui kelompok tani yang melaksanakan program budidaya ikan lele.

“Hasil budi daya tersebut diberikan kepada masyarakat yang mempunyai anak yang berpotensi stunting secara gratis,” kata dia.

Ia menambahkan, bagi petani yang memelihara ikan lele tersebut mendapat porsi 30 persen. Sisanya 70 persen dibagikan ke masyarakat yang rawan stunting tersebut.

“Itulah upaya pemerintah desa melihat masalah dan menjawab potensi desa yang berada di pinggir sungai. Meskipun budi daya masih dilakukan di terpal dan parit kecil. Namun, hasil dari budi daya tersebut memuaskan sehingga terus dilanjutkan,” kata dia.

Ia menambahkan, selain budi daya lele, melalui program pemerintah pusat dari Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, daerahnya juga dikembangkan padi jenis Inpari IR Nutri Zinc yang kaya gizi dan zat besi.

“Varietas padi Inpari IR Nutri Zinc kadar zinc-nya tinggi. Varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm. Varietas ini merupakan varietas jenis baru dan manfaatnya bisa untuk mencegah stunting karena kandungannya kaya dengan Zn,” kata dia. (Ant)

Lihat juga...