Lalin di Depan Pasar Kranji Bekasi, Macet di Jam Sibuk

Editor: Makmun Hidayat

“Harusnya wilayah tegas, menurunkan personel melarang parkir di sisi jalan sekitar pasar, minimal pada saat jam pulang kerja atau pas berangkat kerja,” tukasnya.

Pengelola pasar tidak mempersoalkan jika ada aparat melarang kendaraan roda empat parkir menggunakan sisi tepat di depan Pasar Kranji. Karena itu tugas wilayah harus menerjunkan aparat untuk mengatur lalulintas di sekitar Pasar Kranji.

Lebih lanjut Sri Mulyono, menyampaikan terkait progres pembangunan pasar, masih terus dilakukan koordinasi terkait penempatan pedagang di TPS yang telah dibuat. Tapi diakuinya, pembangunan TPS sampai sekarang masih kekurangan lokasi untuk menampung seluruh pedagang Pasar Kranji.

“Jika mengacu pada hasil rapat minggu lalu, pemerintah ingin secepatnya pedagang di relokasi ke TPS keseluruhan. Tapi dengan kondisi sekarang, pengembang belum bisa menyediakan TPS sesuai kebutuhan pedagang. Sehingga kemungkinan, baru bisa pindah total awal Februari 2021,” tukasnya.

Saat ini beberapa sisi pasar yang terdapat bangunan ruko tengah diroboh. Setelah itu selesai maka akan dijadikan TPS.

“Sekarang belum bisa dipindahkan, karena pengaturan zonasi terus dilakukan. Total kekurangan TPS masih sekitar 300-an kios lebih. dari yang ada sekarang. Kedepan ditempat lama pasar sementara memang dipakai pedagang kaki lima, nanti mereka pindah jika semua TPS sudah tersedia,” jelasnya.

Kepala Pasar, Kranji Amas dikonfirmasi terpisah, mengakui pembenahan pasar masih berjalan. Bahkan lanjutnya kantor pasar yang berada di ruko sisi utara sedang di robohkan.

“Jadi harap maklum jika terjadi kemacetan, karena pasar sedang dalam pembenahan. Saya saja berkantor di luar pasar sekarang, karena sedang dirobohkan untuk dibangun baru,” pungkasnya.

Lihat juga...