BNPT-PHDI Bali Perkuat Sinergitas Keberagaman

Ia menegaskan, “kita harus tetap memperteguh keyakinan, bahwa persatuan dan kesatuan adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur. Kita telah memiliki nilai-nilai kebangsaan yang bagus, memiliki konsensus nasional yang bagus. Itu yang terus dilakukan BNPT agar nilai-nilai bagus ini terpelihara dengan baik.”

Beberapa waktu lalu di Jakarta, kata Boy Rafli, BNPT telah membentuk Gugus Tugas Pemuka Agama Dalam Rangka Pencegahan Terorisme, termasuk tokoh agama Hindu. Artinya, seluruh organisasi keagamaan di Indonesia pada tingkat pusat telah bekerja sama dengan BNPT.

Menurut dia, ruang-ruang komunikasi harus dibuat agar bisa mencegah misspersepsi dan missformasi, terkait upaya-upaya yang dilakukan dalam menyikapi kondisi yang terjadi akhir-akhir ini.

Dengan ruang komunikasi ini, dia berharap dapat memoderasi ajaran agama ini agar lebih efektif lagi, sehingga bisa bersama-sama mencegah terjadinya suatu sikap ekstremisme dalam beragama yang berlebihan, apalagi sampai harus menyakiti satu sama lainnya.

Boy Rafli juga mengajak seluruh masyarakat untuk mencintai akar dan nilai budaya masing-masing, karena untuk membangun ketahanan sosial budaya tergantung pada sejauh mana bangsa Indonesia dapat melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang ada di setiap daerah.

Pada kesempatan itu, Boy Rafli juga menjelaskan tugas dan wewenang BNPT dalam melakukan penanggulangan terorisme, termasuk penyebarluasan paham radikal intoleran.

Menurut dia, tugas yang diberikan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, BNPT melakukan tiga hal, yakni: pertama, membangun kesiapsiagaan dari masyarakat agar bisa memiliki daya kepekaan, daya tangkal, dalam menghadapi penyebarluasan paham radikal dan terorisme.

Lihat juga...