Produksi Beras di Sumbar Tahun Ini Diperkirakan Turun
Editor: Koko Triarko
Namun, Pitono menyebutkan kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Sijunjung. Sementara, penurunan produksi padi pada 2020 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang.
“Jadi, setelah dijadikan ke produk beras, ternyata juga masih terjadi penurunan untuk produksi beras di Sumatra Barat,” sebut dia.
Menurut Pitono, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi sepanjang Januari hingga September 2020 setara dengan 612,67 ribu ton beras, atau mengalami penurunan 55,74 ribu ton (8,34 persen) dibandingkan 2019 yang sebesar 668,41 ribu ton.
Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2020 sebesar 223,07 ribu ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2020 diperkirakan mencapai 835,74 ribu ton beras, atau mengalami penurunan 18,52 ribu ton (2,17 persen) dibandingkan produksi beras 2019 yang sebesar 854,27 ribu ton.
Produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada Oktober, yaitu sebesar 103,66 ribu ton. Sementara, produksi beras terendah terjadi pada September, yaitu sebesar 48,05 ribu ton.
“Berbeda dengan produksi pada 2020, produksi beras tertinggi pada 2019 terjadi pada Maret,” jelas dia.
Supaya produksi padi meningkat, Pemerintah Kota Padang juga telah memasang target untuk meningkatkan produksi di daerah ibu kota provinsi Sumatra Barat itu.
Kepala Dinas Pertanian Kota, Syahrial, mengatakan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang dimulai dari Kota Padang, pihaknya mendorong agar demplot padi di Kota Padang bisa panen 3 kali dalam setahun.