Menristek Sebut Riset Persiapan PLTN Tetap Harus Dilanjutkan
JAKARTA – Menteri Riset dan Teknologi, Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan riset terkait persiapan introduksi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tetap harus dilanjutkan, karena energi nuklir bukan menunggu untuk dipakai setelah semua sumber energi lain tidak ada lagi.
“Meskipun dalam Kebijakan Energi Nasional disebut sebagai pilihan terakhir, namun bukan berarti energi nuklir hanya akan dipakai setelah sumber energi lain tidak ada lagi,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang, dalam pembukaan Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2020 yang diadakan secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Menristek Bambang menuturkan, energi nuklir akan dipertimbangkan untuk dapat dipakai dalam mendukung ketahanan energi Indonesia, jika berbagai kondisi telah memungkinkan, di antaranya masalah keamanan pasokan energi dalam skala besar, memenuhi persyaratan keselamatan, dan mengurangi emisi karbon, memenuhi nilai keekonomiannya.
Karena itu, Menristek Bambang mengatakan persiapan introduksi PLTN tetap harus dilanjutkan dengan beberapa hal, antara lain menyelesaikan studi kelayakan sesuai dengan yang tercakup dalam Proritas Riset Nasional, melanjutkan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (litbangjirap) dan inovasi teknologi nuklir untuk penguasaan teknologi terkini, khususnya teknologi yang berpotensi diterapkan di Indonesia ketika menjawab isu yang menjadi pertimbangan Kebijakan Energi Nasional dan perhatian publik, terutama terkait keselamatan dan keamanan nuklir.
“Kita juga harus memperhatikan tingkat keselamatan PLTN,” tutur Kepala Badan Riset dan inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro.