Tinggi Gelombang Laut Selatan Jabar-DIY Capai 6 Meter Sebut BMKG
Sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan nelayan harus bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi, terutama di laut selatan-barat Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.
“Wilayah selatan Jawa, selatan Sumatra, barat Sumatra, hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara gelombangnya relatif tinggi Nelayan hampir sulit menemukan gelombang di bawah dua meter, sulit sekali, yang sering adalah 2-4 meter, 3-5 meter, bahkan hari ini, besok, dan lusa enam meter,” katanya.
Bahkan, jika gelombang tinggi itu dibarengi dengan kejadian-kejadian penting, seperti tekanan rendah di suatu daerah, akan semakin mengganggu cuaca di selatan Jawa. “Ini yang harus diantisipasi oleh nelayan. Nelayan tidak boleh berpikir sendiri, tidak boleh berunding sendiri dengan keluarga, tapi manfaatkan informasi dari BMKG,” katanya.
Terkait dengan fenomena La Nina moderat yang sedang berlangsung saat ini, Eko mengatakan La Nina merupakan fenomena global tentang iklim, sehingga memicu peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.
“Kalau kita dengar sampai saat ini, informasi yang kita terima (La Nina, red.) bisa meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen dari normalnya, tetapi tidak sama di setiap daerah. Itu juga nantinya pasti terkait dengan bagaimana kecepatan angin di laut,” katanya.
Menurut dia, angin adalah pembangkit utama dari gelombang laut sehingga ketika anginnya kencang, secara otomatis gelombangnya makin tinggi.
Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat untuk tidak cemas atau panik akan dampak La Nina terhadap gelombang laut, melainkan perlu beradaptasi terhadap lingkungannya.