Pemulung Raih Berkah Sampah dari Unjuk Rasa di Bandar Lampung
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Sejumlah tukang rongsokan atau pemulung membawa gerobak dan karung, terlihat menyusuri jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung. Mereka mengais dan mengumpulkan sampah botol bekas air kemasan dari para peserta unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja.
Baharudin, tukang rongsokan, mengaku menyisir setiap selokan, dan tempat sampah di lokasi yang menjadi jalur long march berbagai elemen masyarakat yang melakukan demo atau unjuk rasa menolak UU Omnibus Law.
Menurutnya, volume sampah yang dibuang oleh pengunjuk rasa meningkat dibanding hari biasa. Setiap kotak sampah yang berada di sepanjang Jalan Wolter Monginsidi menuju kantor DPRD Lampung itu menjadi peluang pendapatan baginya. Jenis sampah plastik, kardus paling banyak diperolehnya. Sampah plastik dominan berupa gelas dan botol air mineral.

Unjuk rasa ribuan mahasiswa dan organisasi buruh tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil, berlangsung sejak pagi hingga siang. Cuaca panas membuat demonstran dominan membawa minuman kemasan. Sebagian minuman kemasan, bahkan dibuang sembarangan di sepanjang jalan dan lapangan DPRD Provinsi Lampung.
“Saya sudah mendapatkan sekitar empat karung sejak pagi, setiap mengumpulkan karung botol, gelas minuman plastik langsung dikumpulkan di satu titik, agar disortir oleh istri saya, saya keliling ke sepanjang lokasi yang dilintasi pendemo,” terang Baharudin, saat ditemui Cendana News di Jalan Wolter Monginsidi, Rabu (7/10/2020).