La Nina Datang, Tiga Wilayah di Jateng Rawan Bencana Banjir

Editor: Makmun Hidayat

BMKG juga berharap para pemangku kepentingan, dapat lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir. Misalnya dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.

“Kita juga menghimbau agar masyarakat bisa terus memperbaharui perkembangan informasi dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” tandasnya.

Terpisah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memastikan pihaknya sudah bersiap menghadapi kemungkinan adanya bencana banjir atau tanah longsor, terkait fenomena La Nina.

“Menurut informasi BMKG, tahun ini akan terjadi fenomena La Nina, yang menyebabkan musim penghujan akan terjadi lebih awal dan lebih panjang. Untuk itu, kita siapkan peta bencana dan langkah-langkah antisipatif. Termasuk posko bencana yang akan dioperasikan mulai Oktober 2020 hingga Maret tahun depan,” paparnya.

Dijelaskan, dari peta bencana yang disusun bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS),  Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan pihak terkait lainnya, ada sejumlah wilayah yang rawan.

“Tiga wilayah tertinggi rawan bencana banjir di Jateng, meliputi Kabupaten Pemalang dengan luasan cakupan bencana mencapai 7.296 hektar, Brebes 5.796 hektar dan Tegal 1.011 hektar. Selain itu, ada wilayah lain seperti Kendal dan Kudus. Semuanya sudah dipetakan, sehingga kita harapkan kita bisa lebih siap, jika bencana tersebut terjadi,” tandasnya.

Ganjar mencontohkan, di Brebes kemungkinan bencana banjir terjadi akibat luapan sungai Cisanggarung. Selain itu, ada juga potensi tanggul jebol di sungai Pemali. Sementara, di Pekalongan ada potensi banjir dan rob di sungai Bremi.

Lihat juga...