Jateng Berpotensi Jadi Lokasi Investasi Baterai Litium
Ada pun Direktur Deregulasi BKPM Haryo Yudho mengungkapkan realisasi investasi semester I 2020 mencapai Rp402,6 triliun atau 49,3 persen dari target realisasi investasi 2020 sebesar Rp817,2 triliun.
Berdasarkan wilayah, Jawa Tengah menempati posisi ke empat yang berarti masih berpotensi untuk dikembangkan.
Sehubungan dengan percepatan arus investasi, Haryo menilai perlu dikembangkan pula beberapa kawasan industri lain di Jawa Tengah, seperti Kawasan Industri (KI) Batang, Rembang, Demak, Brebes, Kebumen, Cilacap, serta Kendal.
Sedangkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Jawa Tengah Ratna Kawuri menyampaikan kemudahan usaha diawali dengan penentuan pemilihan lokasi investasi, yang seringkali menimbulkan berbagai persoalan.
“Keinginan investor ingin berada di lokasi tertentu tapi tidak sesuai dengan perizinan. Atau sudah sesuai tapi ada resistensi dari masyarakat. Kemudahan berusaha itu tidak mudah,” Ratna.
Namun, dengan adanya kawasan industri, pembangunan lokasi usaha akan cenderung menjadi mudah, karena di dalamnya sudah terdapat ketercukupan dan ketersediaan infrastruktur dan berbagai kebutuhan. Karena itu, menurut Ratna, pengembangan kawasan industri menjadi sangat penting untuk dilaksanakan. (Ant)