Episentrum COVID-19 Australia, Victoria Tunda Pelonggaran ‘Lockdown’

SYDNEY — Negara bagian Victoria, yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19 Australia, menunda pengumuman yang dijadwalkan terkait pelonggaran karantina wilayah (lockdown) pada Minggu karena penyebaran di Melbourne, sehingga mendorong peringatan bahwa penduduk berada pada “titik puncak stress keuangan dan mental”.

Karantina tersebut telah membatasi sebagian besar bisnis ritel di ibu kota negara bagian tersebut untuk menyediakan layanan hanya secara daring sejak awal Agustus, dan 5 juta orang yang tinggal di bawah peraturan untuk tetap di rumah memperkirakan pengumuman pada hari Minggu.

Pimpinan negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pada konferensi pers bahwa wabah di pinggiran utara Melbourne mengancam akan mendorong tanggal pembukaan kembali bisnis ritel dan perhotelan mendekati 1 November.

Andrews mengatakan dia memutuskan untuk menunggu sampai hasil tes menunjukkan apakah semua infeksi dalam wabah terbaru itu terkait.

“Kami akan mendapatkan (hasil tes) hari ini dan besok dan mudah-mudahan kami dapat membuat, tidak hanya pengumuman tetapi juga mengambil langkah besar dengan aman sekitar pertengahan pekan ini,” kata Andrews.

“Saya tahu semua orang akan kecewa kita tidak melakukan langkah itu hari ini. Saya juga.”

Pemerintah federal dan para pemimpin industri telah meningkatkan tekanan pada Andrews untuk membuka kembali kota dan negara bagian itu sepenuhnya.

“Kami tidak bisa terus seperti ini,” kata kepala eksekutif Dewan Bisnis Australia Jennifer Westacott dalam sebuah pernyataan. “Orang Victoria tidak bisa bertahan dari pekan ke pekan. Orang-orang berada pada titik puncak tekanan finansial dan mental.”

Lihat juga...