Berkat Sektor Pertanian, Ekonomi Kabupaten Konawe Tetap Tumbuh Positif

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Gusli menjelaskan, bertani merupakan talenta dan bakat utama masyarakat Konawe yang telah berlangsung turun-temurun. Pemerintah Daerah (Pemda) sendiri terus berupaya menghadirkan modernisasi di sektor tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktifitas hasil pertanian.

“Mimpi kami di pemda adalah talenta itu lebih modern. Kalau Revolusi Industri 4.0 itu kan mekanisasi, intensifikasi, kita ingin disertai juga dengan robotic, ini sesuai dengan mimpi Pak Jokowi. Menurut saya, semangat revolusi industri 4.0 ini harusnya diterapkan di sektor agroindustri, bukan ke industri hi-tech,” katanya.

“Sekali lagi, memang menjadi petani itu tidak mudah, oleh karena itu kita harus manjakan mereka dengan sistem robotic. Harapan kita stimulan dari pemerintah pusat dengan program Revolusi Industri 4.0 ini bisa mengembangkan agro industri. Bukan di industri manufaktur,” sambung Gusli.

Penilaian Gusli tersebut juga diperkuat oleh fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia pun merupakan petani, yang membutuhkan dukungan dan sentuhan teknologi secara masif.

“Kita tidak perlu malu menjadi negara agraris. Karena tidak ada satu pun negara di dunia yang tidak butuh pangan. Suatu peradaban besar itu akan hancur jika mereka tidak swasembada pangan. Sebenarnya kekuatan kita di sini. Tidak ada negara yang sehebat Indonesia. Musim kita hanya dua, musim panas dan hujan. Sepanjang tahun kita bisa menanam. Kalau kita perkuat pertanian kita, kemudian kita dukung dengan teknologi, maka rakyat harusnya bisa makmur,” pungkas Gusli.

Di samping itu, Gusli menyatakan, bahwa peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah merupakan aspek yang tidak kalah penting. Saat ini, pihaknya secara intens menggandeng masyarakat untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial ekonomi di organisasi Gerakan Muda Cinta Konawe (GMCK).

Lihat juga...