Target 5.000 Tes ‘PCR’ Per Hari di Jateng Terkendala ‘Reagen’
Editor: Makmun Hidayat
Dirinya pun memastikan, jika laboratorium pemerintah tidak mampu, untuk menyelesaikan target 5.000 test PCR, pihaknya bersiap menggandeng swasta.
“Kalau memang lab pemerintah tidak mampu, karena kita memang sulit mendapatkan reagen dan barang habis pakai lainnya. Ya kita ajak swasta saja. Kalau sama-sama satu pemeriksaan swab, misalnya nominalnya Rp1 juta atau Rp1,5 juta, ya sudah, kerjasama dengan swasta juga. Nanti sistemnya reimburse,” tandas Ganjar.
Menurutnya, dengan pola selama ini, pemerintah akan sulit mengejar target percepatan pengecekan spesimen. Padahal, kecepatan pengecekan itu akan berdampak pada berbagai hal, termasuk penanganan pasien covid-19 dan manajemen rumah sakit.
“Selama ini, Dinkes kami mengadakan sendiri repot, tidak ada barangnya. Kalau tetap seperti ini, nanti tidak selesai-selesai,” ucapnya.
Dengan menggandeng laboratorium swasta, maka percepatan itu lanjut Ganjar bisa dilakukan. Apalagi jika biaya yang dikeluarkan juga tidak jauh berbeda, antara menggunakan laboratorium pemerintah atau swasta.
“Ini menjadi solusi yang tercepat, karena kita tidak repot kulakan (membeli sendiri-red), kita tinggal bayar. Target tes PCR atau swab per hari pun bisa kita penuhi,” pungkasnya.