Padi Protein Tinggi Solusi Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
PURWOKERTO — Di tengah pandemi, pemilihan varietas padi yang mampu menghasilkan beras dengan kualitas dan nilai jual tinggi menjadi solusi bagi para petani. Karenanya, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menginisiasi untuk memberikan pembinaan kepada para petani.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Berbasis Riset Dyah Susanti mengatakan, padi yang memiliki karakteristik bagus, dari sisi rasa, warna dan aroma serta tekstur nasinya memberikan peluang pasar dengan harga yang tinggi. Unsoed melalui program teaching industry mengembangkan produk beras yang berprotein tinggi.
“Kita dari tim program PKM yang berbasis riset melakukan pembinaan kepada kelompok tani Karya Utama 1 di Desa Dawuhan, Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga. Pembinaan ini dilakukan sejak 2019 dan saat ini para petani sudah menikmati hasilnya,” jelasnya, Senin (21/9/2020).
Lebih lanjut dosen Fakultas Pertanian Unsoed ini mengatakan, pembinaan kepada petani diawali dengan pengenalan varietas, yaitu Padi Protein Tinggi Unsoed yang telah mendapat penghargaan sebagai 109 Inovasi Prospektif Indonesia tahun 2017 dan beberapa padi yang bisa menghasilkan beras khusus, antara lain beras japonica, beras merah, dan beras basmati juga padi gogo aromatik Inpago Unsoed 1.
Dari pelatihan budidaya di demplot, kemudian berkembang menjadi produksi di lahan-lahan petani. Dan pada dua musim taman terakhir ini, anggota kelompok tani tersebut sudah menanam padi protein tinggi. Hasil panennya diproses lebih lanjut oleh Unsoed sekaligus dipasarkan dengan nama beras TOTOGI, yang merupakan akronim dari nama para pemulia Padi Unsoed, yaitu Rektor Unsoed Prof Suwarto (TO), Prof Totok Agung (TO) dan Suprayogi (GI).