Keamanan Siber Indonesia di 2020 Membaik
Terhadap kondisi siber Indonesia terkait spam dan phishing, pada 2019 Indonesia menempati urutan ketiga, dari 20 negara yang paling banyak terkena spam botnet, dengan presentasi 5,8 persen dari total. Selanjutnya, dilihat dari peta serangan phishing kuartal kedua 2020, Indonesia mengalami serangan phishing sebesar 7,6 persen dari total penduduk atau berada pada level moderate.
Untuk aduan siber pada periode Januari hingga September 2020, paling banyak terkait konten negatif, dengan jumlah 1048 aduan, diikuti kasus penipuan online sebanyak 649 aduan. “Data BSSN 2020, memperlihatkan kerentanan dari sektor bank bahwa kerentanan siber terbesar ada pada minimnya security awareness, dengan persentase 49 persen,” jelas Sigit.
Hal ini, menurut Sigit, sejalan dengan data ISM, bahwa elemen kunci pada manusia menyumbang 50 persen dibanding elemen proses dan teknologi. “Sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia memiliki perang yang penting keamanan siber dibanding kecanggihan teknologi, maupun ketatnya pengawasan terhadap proses atau prosedur,” pungkas Sigit. (Ant)