Festival Lima Gunung Angkat ‘Donga Slamet, Waspada Virus Dunia’

MAGELANG – Sejumlah seniman menampilkan performa berjudul “Lumbung Donga” di Candi Lumbung Desa Krogowanan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam lanjutan Festival Lima Gunung XIX/2020 yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Sabtu (12/9) pagi.

Lima seniman dari kelompok Katon Art pimpinan Anton Prabowo dan Sanggar Saujana Keron pimpinan Sujono, menampilkan performa tanpa penonton di Candi Lumbung yang berada di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan.

Dengan mengenakan masker serta topeng, seniman dari Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, di kawasan antara Gunung Merapi dan Merbabu, melakukan performa dalam suasana perubahan dari hari gelap menuju terang pagi sekitar pukul 04.30 hingga 05.30 WIB.

Dalam performa itu, seniman Anton, Sujono, Aji, dan Gigih, yang masing-masing mengenakan selempang kain warna putih, berjalan mengelilingi candi tiga kali sambil membawa dupa dalam periuk, lilin di atas gedebok, serta topeng. Mereka juga melantunkan kidung doa berbahasa Jawa.

Puji, seniman lain yang mengenakan pakaian adat Jawa gaya Yogyakarta, duduk bersila di bawah kaki tangga candi sambil memainkan siter–alat musik petik– untuk mengiringi seniman yang melakukan performa.

Sejumlah tempat di bagian anak tangga Candi Lumbung dipasangi beberapa lilin dinyalakan dengan selubung gedebok.

Performa “Lumbung Donga” di candi tersebut merupakan putaran ke lima dari rangkaian acara Festival Lima Gunung XIX/2020, dengan tema besar “Donga Slamet, Waspada Virus Dunia” yang digelar di tengah pandemi.

Festival tahunan tersebut diselenggarakan secara mandiri oleh para seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, yang dirintis oleh budayawan, Sutanto Mendut, sekitar 20 tahun lalu.

Lihat juga...