Berkebun Memanfaatkan Pekarangan Rumah di Masa Covid-19

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Jahe dan kencur berkhasiat untuk penghilang batuk, khasiatnya bagus, tidak ada efek samping,” imbuhnya.

Farida mengaku sudah enam bulan berkegiatan bercocok tanaman di teras rumah kontrakannya ini. Setiap pagi sebelum berangkat kerja, ia menyiram ragan tanaman itu, begitu juga saat sore hari sepulang kerja.

Sedangkan untuk membuat tanaman itu tumbuh subur, ia memberinya pupuk kompos.

“Yang terpenting lagi tanaman ini harus kena sinar matahari ya,” ujarnya.

Farida mengaku dirinya sangat hobi bercocok tanam, sehingga dia tidak kehilangan akal untuk memanfaatkan teras rumahnya dengan rimbunnya tamanan.

“Sebisa mungkin terus memperbanyak tanaman ditanam di teras ini disusun di rak, ada juga yang digantung. Ya, minimal bisa sedikit menyedot karbondioksida di sekitarnya,” ungkapnya.

Menurutnya lagi, menanam dengan memanfaatkan lahan terbatas adalah cara paling efektif untuk memerangi pemanasan global.

“Kalau kita menanam pohon sebanyak-banyaknya, suasana jadi asri , udara sejuk. Saya dan suami saja betah duduk berlama-lama. Kalau dulu sangat terasa panasnya,” tukasnya.

Sementara itu, salah satu tetangganya, Nur Rohmah juga mengaku pemanfaatan lahan terbatas di halaman rumahnya dengan menanam pohon pepaya, lengkuas, lidah buaya, cabai, kewangi, bayam, kangkung, kuncit, dan lainnya.

“Berkebun ini hobi lama saya, saat pandemi tidak ada aktivitas saya tekuni lagi menanam toga dan sayuran. Manfaatnya banyak untuk kebutuhan memasak dan jamu,” ujarnya.

Menurutnya, berinteraksi dengan tanaman membuat perasaannya lebih nyaman. Tubuhnya juga akan lebih banyak bergerak saat berkebun merawat tanaman.

Lihat juga...