Banyumas Siapkan 4.000 Swab Test untuk Kalangan Pesantren
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
PURWOKERTO — Memutus penyebaran Covid-19, Pemkab Banyumas menyiapkan 4.000 swab test bagi kalangan pondok pesantren. Namun pelaksanaannya harus melalui koordinasi dengan perwakilan Rabithah Ma’ahid al Islamiyah (RMI) serta Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).
Bupati Banyumas , Achmad Husein mengatakan, swab test tidak dilakukan secara serentak, melainkan tergantung pada permintaan pihak pesantren serta koordinasi dengan pihak RMI dan FKPP.
“Selain 4.000 swab test, kita juga menyediakan vitamin C dan E sekitar 50.000 untuk para santri, serta masker yang jumlahnya dua kali lipat dari jumlah penghuni pondok pesantren,” jelasnya, Selasa (29/9/2020).
Sedangkan untuk penyemprotan disinfentan, sudah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas. Namun, jika ada pihak pesantren yang meminta penyemprotan disinfentan kembali, sewaktu-waktu bisa dilakukan.
“Kita tidak lepas tangan, berbagai upaya terus kita lakukan untuk memutus klaster pondok pesantren di Banyumas. Termasuk saat dilakukan lockdown, semua biaya konsumsi ditanggung oleh pemkab,” kata Husein.
Bupati juga meminta agar untuk kalangan kormobit, terutama para orang tua dan sesepuh pondok yang mempunyai penyakit bawaan supaya lebih diperhatikan dan dilindungi dari penyebaran Covid-19. Dari data pemkab, ada sekitar 90.000 orang kormobid di Kabupaten Banyumas dan 16.000 orang di antaranya dengan penyakit berat.
“Jaga selalu imunitas tubuh jangan sampai menurun, terutama untuk para kormobit dan orang lanjut usia,” pesannya.
Lebih lanjut Husein mengatakan, hari ini ada 17 orang santri yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas. Namun, mereka masih harus menjalani karantina mandiri selam 14 hari ke depan.