Warga Lamsel Gelar Kenduri Peringati Kemerdekaan RI
Editor: Koko Triarko
“Sebelum merayakan peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI, kita kenangkan para pahlawan yang telah gugur,” terang Aloysius Rukun Haryoto.
Mengisi kemerdekaan berbarengan dengan masa Covid-19, disebutnya perlu dimaknai dengan bijak. Sebab, Desa Pasuruan sudah ditetapkan sebagai Kampung Tangguh Nusantara (KTN) Ruwai Jurai. Sebagai masyarakat dengan ditetapkannya KTN, maka diperlukan sikap kerja keras mencukupi kebutuhan.
Selain syukur atas kemerdekaan RI, Dusun Sumbersari juga merayakan ulang tahun ke-53 masyarakat ikut mendukung KTN. Wujud ketangguhan masyarakat bisa dilakukan dengan menjaga keamanan dan ketertiban. Memajukan desa dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat menuju desa yang lebih maju.
Kepala Desa Pasuruan, Sumali, menyebut tradisi kenduri kemerdekaan merupakan hal positif. Kegiatan tersebut menjadi wujud persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa memandang suku, agama dan antargolongan kenduri kemerdekaan tetap bisa dipertahankan.
“Kekompakan tetap harus dijaga, terutama dalam persatuan harus tetap dijaga dan dilestarikan,” tegas Sumali.
Syukuran kemerdekaan dalam wujud kenduri, menjadi pengingat perjuangan pahlawan terdahulu. Sebagai generasi masa kini, wujud paling nyata dilakukan dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. Bentuk peran serta masyarakat mengisi kemerdekaan pada tingkat desa dengan melakukan sejumlah tugas yang telah ditentukan.
Mengisi pembangunan pada HUT ke-75 Kemerdekaan RI dilakukan dengan menjadi masyarakat yang berperan aktif. Sebagai petani peran yang diambil dengan melakukan kegiatan untuk menjaga ketahanan pangan. Pada sektor keamanan, warga diajak untuk tetap mengaktifkan ronda malam.