Produktivitas Panen Padi di Jateng Tertinggi se-Indonesia
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Upaya Pemprov Jateng dalam meningkatkan produktivitas padi, membuahkan hasil yang menggembirakan. Bahkan melalui program Padi Hamparan, menjadikan provinsi tersebut menjadi penghasil produksi padi tertinggi di Indonesia.
“Keberhasilan para petani di Jateng, dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen padi, tidak lepas dari program padi hamparan. Program ini dilakukan hampir di semua kabupaten/kota di Jateng, untuk mendukung lumbung pangan nasional,” papar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Suryo Banendro, di Semarang, Senin (17/8/2020).
Dijelaskan, melalui program padi hamparan tersebut, dalam penanaman padi menggunakan bibit unggul berkualitas ekspor. Selain itu, sistem yang digunakan juga satu manajemen, meliputi pengelolaan bibit, lahan dan mengatasi gangguan hama serta kendala alam.
Keberhasilan tersebut ditandai dari hasil panen padi berupa gabah kering giling (GKG), pada tahun 2019, mencapai 9.655.654 ton. Jumlah tersebut, setara dengan produksi beras 5.523.969 ton. Sementara, luas tanam pada tahun tersebut sebesar 1.692.546 hektar dan luas lahan panen 1.678.479 hektar.
Produktivitas padi di Jateng, bahkan mengalahkan Provinsi Jatim, yang justru mempunyai luas lahan panen lebih luas, yakni 1.702.426 hektar. Dengan luasan tersebut, provinsi itu menghasilkan 9.580.933,88 ton GKG. Produksi tersebut setara 5.496.581 ton beras.
Sementara, Provinsi Jabar dengan luas panen 1.578.835 hektar dan menghasilkan padi 9.084.957 ton GKH, setara 5.212.039 ton beras.
“Data ini berasal dari Kementerian Pertanian, bahkan kita mendapat penghargaan sebagai daerah dengan tingkat produksi beras tertinggi se-Indonesia tahun 2019, yang diserahkan di Jakarta pada hari ini (Senin-red), ” lanjut Suryo.