Pengerjaan Museum Bubakan di Kota Semarang Terus Dikebut
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Pemkot Semarang memastikan proyek revitalisasi kawasan Kota Lama, akan terus berjalan, meski pandemi covid-19 masih berlangsung. Termasuk, dalam pengerjaan pembangunan Museum Bubakan.
“Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), kita menggarap Museum Kota Lama atau Museum Bubakan, dilengkapi kolam retensi lengkap dengan infrastruktur, dengan anggaran sekitar Rp 15 miliar,” papar Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Semarang, Selasa (25/8/2020).
Dijelaskan, Museum Bubakan tersebut akan menjadi destinasi wisata dengan artefak dan jembatan kaca. Selain itu juga ada sarana edukasi, berupa sejarah Kota Lama Semarang.
“Tidak hanya museum saja, nantinya di lokasi tersebut juga diberi pompa sebagai pengendali banjir dengan kolam polder yang dimiliki. Gambarannya, bagian atas akan menjadi destinasi wisata museum, kolam indah dilengkapi dengan jembatan kaca, serta artefak berupa ujung benteng (bastion) Kota Lama. Sementara bagian bawah, ada kolam polder yang berfungsi sebagai retensi banjir,” ujar Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang.

Uniknya, artefak yang akan dipamerkan tersebut, berupa ujung benteng era Kolonial Belanda, ditemukan tepat di bawah Bundaran Bubakan, sehingga akhirnya diputuskan untuk dibangun museum.
“Sebelum diputuskan akan dibangun museum, awalnya akan dibuat kolam retensi banjir. Hingga kemudian diputuskan untuk dibangun museum, di atas kolam retensi. Sementara, terkait artefak, nantinya akan dipertontonkan di dalam sebuah kotak kaca sehingga pengunjung bisa melihat secara langsung peninggalan sejarah Kota Lama,” tandasnya.