Kemenkeu Jual SUN Senilai 82,1 T ke Bank Indonesia

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kemenkeu, Luky Alfirman saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto Amar Faizal Haidar

JAKARTA — Program Burden Sharing (Pembagian Beban) antara Pemerintah dan Bank Indonesai (BI) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, telah berjalan. Hal tersebut ditandai dengan diterbitkannya empat seri Surat Utan Negara (SUN) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui skema private placement kepada BI senilai Rp81,2 triliun.

“Penerbitan SUN hari ini merupakan transaksi yang pertama untuk pemenuhan sebagian pembiayaan Public Goods. Total kebutuhan pembiayaan adalah sebesar Rp397,56 triliun, meliputi pembiayaan untuk belanja kesehatan, perlindungan sosial, serta pembiayaan sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda,” terang Dirjen Pengelola Pembiayaan dan Resiko, Luky Alfirman, Jumat (7/8/2020) di Jakarta.

Luky menjelaskan, bahwa transaksi private placement itu dilakukan dengan berpegang pada prinsip tetap menjaga kredibilitas dan integritas pengelolaan kebijakan fiskal dan moneter.

“Selain itu, fiscal space dan sustainability dalam jangka menengah juga tetap dijaga dalam burden sharing ini. Kemudian kita pun menerapkan tata kelola yang prudent, transparan dan akuntabel,” tukas Luky.

Adapun empat seri SUN yang diterbitkan tersebut yakni; VR0034 jatuh tempo 10 Agustus 2025, VR0035 (10 Agustus 2026), VR0036 (10 Agustus 2027) dan VR0037 (10 Agustus (2028), dengan nilai masing-masingnya seri nya sebesar Rp20,5 triliun.

“Ketentuan dan persyaratan yang di atur antara lain; Jenis SUN nya itu Variable Rate (VR). Lalu status SUN Dapat diperdagangkan. Kemudian Kupon Suku Bunga berdasarkan Reverse Repo BI tenor 3 (tiga) bulan (Kupon tiga bulan pertama masing-masing seri sebesar 3,8 persen),” papar Luky.

Lihat juga...