Bermain Layangan, Alternatif Rekreasi Mengisi Liburan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Kegiatan bermain layang-layang atau dikenal layangan jadi alternatif kegiatan anak-anak di Lampung Selatan (Lamsel).

Amir, anak di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang menyebut bermain layangan di tanah lapang jadi tren saat musim kemarau. Cuaca mendukung, lokasi tanah lapang membuat permainan layangan jadi pilihan.

Layangan milik Amir, anak di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan melakukan penyelesaian pembuatan layangan kupu-kupu, Minggu (16/8/2020) – Foto: Henk Widi

Tren bermain layangan kerap muncul saat liburan. Selama masa pandemi Covid-19 saat anak usia sekolah belajar di rumah bermain layangan jadi pilihan. Jenis layangan yang kerap dibuat menurut Amir merupakan bapangan, petek. Variasi bentuk layangan kerap menyesuaikan keinginan pembuat berbentuk kupu-kupu, kelelawar, garuda dan sejumlah tokoh super hero.

Jenis layangan bapangan menurut Amir memiliki bentuk besar dengan bentangan sayap satu meter. Jenis layangan tersebut kerap diberi penghasil bunyi yang dikenal dengan sundaren. Sundaren merupakan pita plastik yang dirangkai dengan bambu menghasilkan bunyi saat tertiup angin. Saat malam hari lampu LED warna warni juga dipasang sebagai variasi.

“Variasi layangan yang dibuat kerap menyesuaikan tren dan kreativitas pembuat sehingga tiap wilayah berbeda, di sini sedang musim layangan bapangan yang memiliki ukuran besar dan diterbangkan pada tanah lapang,” terang Amir saat ditemui Cendana News, Minggu (16/8/2020).

Permainan layangan semakin marak dilakukan oleh anak-anak di wilayah tersebut untuk pengisi waktu luang. Pasalnya selama masa belajar di rumah imbas Covid-19 tersebut ia kerap bermain bersama rekan sebaya. Permainan layangan jadi pilihan di sela-sela kewajiban belajar di rumah akibat pelajaran tatap muka belum diterapkan.

Lihat juga...