Tokoh Agama Harus Picu Adrenalin Umat Hadapi Covid-19

Editor: Makmun Hidayat

“Ini sangat diperlukan. Sebagai contoh, pada puncaknya Covid-19 di bulan Ramadan, itu hampir Rp 10 triliun yang keluar dari kocek umat Islam dalam bentuk zakat,infak dan sedekah,” imbuhnya.

Dana sebesar itu disalurkan melalui lembaga zakat yang profesional untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

“Kalau pemerintah semua yang ngumpulinin dana itu, tentu sangat berat. Tapi kalau kita berpartisipasi dalam upaya meringankan beban ekonomi saudara kita yang terdampak Covid-19,inshaallah semuanya berlimpah berkah,” tandasnya.

Dia juga mengajak para tokoh agama untuk berperan memberikan bimbingan kepada umat agar tetap di jalan Tuhan dalam menghadapi derasnya masalah dampak Covid-19 ini.

Sehingga dengan penuh kasih dalam pencerahaan hati dengan sentuhan ilmu agama diharapkan perilaku kriminal dalam diri umat tidak terjadi.

“Mari kita menyentuh batin masyarakat kita untuk menghindari jalan pintas dalam menyelesaikan persoalan. Sebab dimana ada kesulitan disiyalir ada jalan kriminal yang ditempuh banyak orang. Nah, peran kita sebagai tokoh agama bagaimana merayu dan membujuk dengan bahasa agama agar umat tetap berpijak di atas rel agama,” ungkapnya.

Nasaruddin Umar yang menjabat Wakil Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) meminta para tokoh agama agar terus melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Tentu utamanya, kita para tokoh agama harus menjadi contoh bagi umat dalam hal mentaati protokol kesehatan, hingga umat pun bangkit bersemangat menerapkan dalam hatinya,” tutupnya.

Lihat juga...