Tingkat Penularan Kembali Naik, PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang
JAKARTA – Kenaikan tingkat penularan atau reproduction rate, menjadi alasan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase satu di DKI Jakarta diperpanjang.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperpanjang PSBB Transisi fase satu selama dua pekan, terhitung mulai 17 Juli 2020. Hal itu dipengaruhi oleh tingkat penularan COVID-19 yang berada di atas satu, yang berarti satu pasien positif berpotensi menularkan pada lebih dari satu orang. “Rt (reproduction rate) di Jakarta ada peningkatan dalam beberapa hari ini, di mana selama ini Jakarta di bawah satu yang artinya wabah ini stabil tidak mengalami kenaikan atau penurunan,” kata Anies, Kamis (16/7/2020).
Anies menjelaskan, peningkatan reproduction number menunjukkan kecepatan penularan COVID-19 paling tinggi selama PSBB Transisi. Hal itu terjadi pada 12 Juli 2020, saat peningkatan kasus terjadi di atas 400. “Dari sebelum-sebelumnya kami berharap mengecil, sekarang kita di atas satu yakni 1,15 per 12 Juli 2020, artinya ada pergerakan percepatan penularan karenanya kita harus ekstra waspada,” tandasnya.
Alasan berikutnya adalah, rataan tingkat kasus positif baru (positivity rate) COVID-19 mingguan di Jakarta juga meningkat di atas lima persen. Kondisinya di atas rekomendasi batas maksimal dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut positivity rate seharusnya di bawah lima persen.
“Selama lima pekan terakhir PSBB Transisi, di Jakarta positivity rate berturut-turut adalah 4,4 persen, 3,1 persen, 3,7 persen, 3,9 persen, dan 4,8 persen yang artinya sudah ada di zona aman WHO. Tapi di pekan terakhir ini, kita meningkat jadi 5,9 persen selama sepekan setelah sekian lama di bawah lima persen. Artinya kita harus lebih waspada, karena trennya ini naik,” tambah Anies.