Mangrove Terus Dilestarikan di Pesisir Timur Lamsel
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Masyarakat di pesisir Timur Lampung Selatan, terus melakuan konservasi tanaman mangrove yang terbukti memiliki banyak manfaat. Selain mencegah abrasi yang kerapkali disebabkan oleh gelombang pasang, angin kencang, puting beliung, kawasan pohon mangrove juga mampu meredam gelombang tsunami.
Wongso, warga Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni, mengaku sengaja mempertahankan mangrove yang memiliki banyak manfaat. Berbagai jenis pohon vegetasi pantai dengan kontur tanah berlumpur dan berpasir cukup variatif. Jenis tanaman yang tumbuh dominan mangrove atau bakau api api, prepek, setigi dan jenis cemara, waru dan ketapang.
Sementara sejumlah tanaman produktif jenis kelapa dan tanaman sengon, jengkol, dan petai, ditanam di wilayah Sumbermuli yang sekaligus menjadi lahan pertanian.
Perpaduan alam pegunungan yang menyatu dengan sungai dan laut, membuat vegetasi cukup beragam. Pelestarian sejumlah pohon dilakukan untuk berbagai kebutuhan warga sebagai nelayan dan pekebun.

Keberadaan jajaran pohon di pesisir efektif menjaga lahan pertanian dari bencana banjir rob. Saat tsunami pada 2018 sejumlah pohon menjadi benteng alami bagi warga pesisir.
“Terjangan banjir rob, bahkan tsunami, bisa tertahan hingga jarak seratus meter sehingga tidak memiliki dampak destruktif bagi perkampungan nelayan, sehingga sampai kini tanaman terus dipertahankan,” terang Wongso, saat ditemui Cendan News,Rabu (8/7/2020).