Batasi Pengunjung, Goa Kreo Kembali Beroperasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ditambahkan, penyemprotan disinfektan secara berkala, juga dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19. “Kita bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk menjangkau area yang luas, sedangkan untuk area kecil pihaknya sudah menyiapkan alat penyemprotan. Dengan dibukanya kembali Goa Kreo, kita juga berharap dapat membangkitkan perekonomian warga sekitar,” tandas Mamit.

Sebelum pandemi covid-19, jumlah pengunjung rata-rata per bulan Goa Kreo Semarang bisa mencapai 11 ribu orang. Dari hasil penjualan tiket dan lainnya, UPTD Goa Kreo ditarget mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 900 juta per tahun.

Harapan juga disampaikan Sri Wahyuni, salah seorang pedagang di kawasan Goa Kreo Semarang. Dirinya berharap dengan dibukanya kembali obyek wisata tersebut, penghasilannya bisa bertambah.

“Selama ini saya memang membuka warung makan di Goa Kreo, biasanya para pengunjung sesudah selesai jalan-jalan, juga makan disini. Termasuk beli aneka makanan untuk kera-kera yang ada di Goa Kreo. Sejak tutup, penghasilan tentu berkurang, karena warungnya juga ikut ditutup,” jelasnya.

Sementara, Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyani, menandaskan, pembukaan Goa Kreo diikuti dengan penerapan protokol kesehatan.

“Minggu kemarin,sudah kami cek tapi masih ada kekurangan, sehingga perlu diperbaiki. Hari ini, kami cek kembali, hasilnya bagus, jadi langsung kami izinkan UPTD Goa Kreo dan Agrowisata sudah bisa dibuka kembali,” jelasnya.

Dijelaskan, Goa Kreo menjadi wisata milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang pertama dibuka kembali di masa pandemi covid-19. Pihaknya pun berharap, wisata lain milik Pemkot bisa segera menyusul.

Lihat juga...