Relawan Covid-19 di Sikka Minta Nasibnya Diperhatikan
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Menjadi tenaga medis dan merawat pasien Covid-19 yang ditempatkan di ruang isolasi, merupakan sebuah pekerjaan yang tidak semua orang mau mengembannya, mengingat penyakit ini yang sangat menular.
Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi 23 tenaga medis yang bertugas melayani pasien Covid-19, termasuk yang dinyatakan positif dan sedang dirawat di ruang isolasi serta paviliun RS TC Hillers Maumere.
“Kami hanya relawan yang dikontrak oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dan ditempatkan di ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19,” kata Adelfina Nona Ani, bidan yang juga relawan Covid-19 Kabupaten Sikka, NTT, Rabu (3/6/2020).
Ani mengaku tidak takut bekerja merawat pasien positif Covid-19, karena dirinya bersama 9 teman relawan lainnya bekerja setelah mendapatkan izin dari orang tua masing-masing.
Dia mengaku mengetahui Corona itu penularan seperti apa dan saat merawat pasien mereka juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Setelah merawat pasien di ruangan, mereka ke kamar mandi di bagian belakang ruangan, dan membersihkan diri terlebih dahulu untuk memastikan benar-benar sudah steril.
“Kami ditugaskan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka di ruang isolasi RS TC Hillers Maumere sejak 4 April 2020. Sejak itu, kami juga belum pulang ke rumah dan tinggal di lokasi karantina di mess,”ungkapnya.
Ani mengaku tetap semangat bekerja demi raga yang lain, dan untuk mengobati rindu dengan orang tua dan keluarga dirinya hanya bisa berkomunikasi lewat video call menggunakan telepon genggam.