Objek Wisata Tanjung Kajuwulu Masih Sepi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Didimus mengaku, sepinya pengunjung membuat pendapatan dirinya bersama seorang teman lainnya yang setiap hari menjaga tempat wisata tersebut tidak memiliki pendapatan.
Keduanya pun kata dia, terpaksa bekerja dahulu di sawah atau pekerjaan lainnya seperti biasanya sehari-hari karena menjaga pantai wisata ini hanya dilakukan saat hari libur, sabtu dan minggu saja.
“Kalau hari biasa paling belasan orang saja sehingga kami lebih memilih di rumah dan bekerja sebagai petani. Kadang kalau hari libur dan hari minggu kami bisa dapat uang bagi hasil 50 persen sebesar Rp100 ribu,” jelasnya.
Penjaga tempat wiata tebing batu lainnya di Tanjung Kajuwulu, Arnoldus Langga Woda, mengaku tempat wisata ini belum beraktifitas seperti biasa dan saat pandemi Corona bangunan kios cinderamata di tempat ini dipakai untuk lokasi relokasi pelaku perjalanan oleh pemerintah Desa Kolisia.
Arnoldus berharap agar wabah Corona segera berakhir agar wsiatawan terutama wisatawan lokal yang selama ini banyak berkunjung mulai berdatangan.
“Kami berharap wabah Corona bisa segera hilang sehingga wisatawan tidak merasa takut untuk tamasya. Sepinya wisatawan membuat pedagang kecil yang menjajakan makanan dan minuman pun terpaksa tidak berjualan dahulu,” ungkapnya.
Arnoldus pun meminta agar pemerintah bisa segera membangun kamar mandi dan WC sehingga saat wisata kembali ramai berkunjung, fasiltas yang masih kurang sudah tersedia.
“Air juga belum bisa mengalir ke bak penampung di atas bukit. Banyak pengunjung yang mengeluh soal tidak ada kamar mandi dan WC di lokasi wisata ini. Kami sudah sampaikan ke pemerintah desa untuk disampaikan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka,” pungkasya.