Masa Tanam Gadu di Lamsel Pasokan Air Terjaga

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Masa tanam gadu atau berbarengan dengan musim kemarau identik dengan pasokan air terbatas. Namun di sepanjang lingkar gunung Rajabasa, pasokan air terjaga tanpa terkendala saat masa tanam gadu.

Kelestarian gunung Rajabasa menjadi cadangan pasokan air bagi Mulyono, petani di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel).

Mulyono menyebut sebagian kawasan gunung Rajabasa digarap oleh masyarakat sebagai kawasan perkebunan.

Namun pada sejumlah kawasan telah ditetapkan sebagai kesatuan pengelolaan hutan (KPH) Dinas Kehutanan. Kawasan register tersebut tetap menjadi penjamin resapan air dan menjadi sumber mata air setiap musim.

Kawasan lahan pertanian sawah di wilayah Desa Sukaraja menurut Mulyono diolah dengan sistem terasering. Sebab lahan pertanian sawah berada di kaki perbukitan berkontur dengan bebatuan gunung.

Air tetap mengalir selama kawasan di wilayah tersebut terjaga kelestariannya. Selain digunakan sebagai pasokan lahan pertanian, air bersih dimanfaatkan untuk minum dan sektor perikanan budidaya.

“Pasokan air tawar dimanfaatkan untuk kebutuhan air bersih melalui sejumlah pipa, sebagian untuk budidaya benur udang yang membutuhkan air payau dari percampuran air laur dan air tawar sisanya masih bisa dimanfaatkan untuk pasokan irigasi pertanian sawah,” terang Mulyono saat ditemui Cendana News, Rabu (3/6/2020).

Ketersediaan air bersih bersumber dari Gunung Rajabasa menurut Mulyono jadi kearifan lokal masyarakat setempat. Sebab gunung Rajabasa memiliki sejumlah situs sejarah yang masih tetap terjaga dan disucikan.

Selain itu kelestarian sejumlah pohon dengan upaya reboisasi telah dilakukan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) sejak 2011 silam.

Lihat juga...