Budidaya Sayuran di Bekasi Tetap Bertahan di Tengah Pandemi
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Pertanian seperti perkebunan sayuran atau jenis lainnya, membuktikan bidang paling tahan diterpa pandemi Covid-19. Di saat sektor lain seperti jasa dan manufaktur pertumbuhannya turun, bidang pertanian tetap bertahan dan memiliki penghasilan.
Saat ini, di Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah memasuki musim kamarau. Tetapi bagi petani sayuran seperti bayam, kemangi dan kangkung menjadi berkah tersendiri. Tanaman mereka kian bagus dibanding musim hujan.
“Musim kering seperti ini, sebenarnya bagus untuk petani sayuran. Karena kembang biak tanam mudah diatur, dan tidak gampang busuk jika dibanding musim hujan,” ungkap Agay, petani asal Karawang, yang memanfaatkan lahan kosong di pintu keluar tol Bekasi Timur kepada Cendana News, Senin (29/6/2020).
Ditemui menjelang sore, Agay tengah disibukkan memanen kemangi miliknya yang ditanam saat hujan masih turun bulan lalu, dia bertani di lahan tidur yang di olahnya sejak beberapa tahun lalu itu mengakui bahwa saat ini harga daun kemangi tengah bagus dibanding harga bayam atau kangkung.

Menurutnya harga kemangi naik, karena saat ini tengah langka, mengingat musim panas baru mulai di Kota Bekasi. Harga kemangi berbeda dengan kangkung per ikatnya.
“Kami tetap bertahan meskipun beberapa bulan lalu heboh soal corona. Tidak ada kendala sama sekali. Hanya imbasnya di pasar sepi, warga saat wabah tengah heboh bulan lalu banyak tidak ke pasar. Untuk tanaman tidak ada kendala sama sekali, biasa saja,” jelas Agay, mengaku saat ini harga kemangi per ikat mencapai Rp20 ribuan.