Operasional Produksi dan Pengolahan Kelapa Sawit di Jambi, Stabil

JAMBI  – Operasional produksi dan pengolahan kelapa sawit di Provinsi Jambi sejauh ini tidak banyak terpengaruh dan bergerak stabil di tengah pemberlakuan penjarakan fisik atau phsycal distancing terkait COVID-19.

“Industri sawit dan pergerakan harga tidak banyak terpengaruh dengan COVID-19, sejauh ini belum ada laporan perusahaan dan kelompok yang terganggu produksinya. Secara umum perdagangan dan transaksi saat ini masih lancar,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Jambi, Tidar Bagaskara, dalam diskusi virtual dengan stakeholder kelapa sawit di Jambi, Senin.

Menurut dia, dalam proses jaga jarak dalam panen menurut dia tidak ada masalah karena para petugas panen kelapa sawit tidak bergerombol, artinya secara social distancing masuk kategori. Pembatasan jarak masih terakomodir proses panen.

Kemungkinan peningkatan sosialisasi phsycal distancing di perusahaan pengolahan yang perlu diingatkan terus kepada pekerja, namun itu semua sudah dilakukan sejak jauh hari terkait imbauan ‘phsycal distancing‘ itu.

Ia menjelaskan, dari sisi produksi di kebun, pabrik hingga pendistribusian melalui akses angkutan pelabuhan tidak ada kendala.

“Aktivitas pemasokan CPO ke tangki timbun di Pelabuhan Talang Duku di Muarojambi tak ada hambatan, semuanya lancar seperti biasanya,” kata Tidar.

Selain itu pihaknya juga belum menerima adanya laporan kebun, perusahaan dan pabrik kelapa sawit yang menyampaikan kendala terkait dengan pandemi COVID-19. Apalagi sampai penutupan PKS atau pabrik, menurut Tidar masih jauh dan sejauh ini sektor itu masih dalam kondisi normal.

Terkait turun naik harga TBS di lapangan itu relatif dan merupakan dinamika selama ini terus bergulir menyesuaikan pasokan dan permintaan.

Lihat juga...