Industri Makanan dan Minuman Siap Penuhi Kebutuhan Lebaran

Rochim menjelaskan, dampak dari pandemi COVID-19, membuat konsumen cenderung mengubah perilakunya menjadi mode bertahan hidup dan lebih konservatif. Konsumen menjadi lebih berhati-hati dan lebih ingin berada di dalam rumah daripada keluar untuk melakukan konsumsi.

“Dalam studi yang dirilis Nielsen, sejak diberlakukannya imbauan tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19, sekitar 30 persen konsumen merencanakan untuk lebih sering berbelanja secara online,” papar Rochim.

Selanjutnya dari sisi konsumsi, sebanyak 49 persen konsumen menjadi lebih sering memasak di rumah. Hal ini mendorong kenaikan pertumbuhan penjualan bahan pokok seperti telur yang naik 26 persen, daging yang mengalami kenaikan penjualan 19 persen, permintaan daging unggas naik 25 persen, serta penjualan buah dan sayur yang meningkat 8 persen.

“Barang-barang inilah yang sering dibeli oleh masyarakat di pasar tradisional, namun seiring dengan pemberlakuan pembatasan sosial, maka saat ini masyarakat lebih cenderung berbelanja di pasar modern. Penurunan pengunjung di pasar tradisional disiasati oleh pedagang pasar tradisional dengan menawarkan produknya melalui media sosial dan bekerja sama dengan e-commerce,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...