UskupTanjungkarang Ingatkan Peran Penting Perempuan

Editor: Koko Triarko

Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Keuskupan Tanjungkarang, Lampung, saat perayaan Ekaristi Minggu Paskah di kapel rumah uskup secara live streaming, Minggu (12/4/2020). -Foto: Henk Widi

Menurut Bapa Uskup, mengingat peran penting perempuan sesuai dengan kisah Biblis atau Alkitab, pada kisah Perjanjian Lama dikisahkan juga Ribka yang dikenal perempuan suka menolong. Rachel yang dermawan, selain itu Yudit yang dikenal sebagai pahlawan perang. Pada kisah lain, ada Naomi, perantau yang berbakti bagi keluarga, Ruth yang rela hidup bersama mertuanya, Ester, sang budak yang menjadi ratu dan membela bangsanya.

“Sejumlah kisah perempuan heroik seharusnya menjadi pesan penting bagi laki-laki untuk lebih mengambil peran dalam kehidupan,”cetusnya.

Uskup Yohanes Harun Yuwono, mengajak para perempuan dan ibu menjadi teladan dalam hidup beriman. Kunci penting hidup rumah tangga adalah perempuan. Sebab, jika perempuan cenderung materialistis dan hedonis, laki-laki akan cenderung mengikuti. Pentingnya pengajaran gereja untuk menghormati perempuan sangat banyak dan relevan di kehidupan modern.

Bapa Uskup juga memberi pesan khusus saat Paskah kepada kaum laki-laki. Sebab, laki-laki harus mencintai perempuan dengan penuh kasih. Dalam hal sederhana, penggunaan handphone laki-laki tidak boleh mengunci handphone, sebab menjadi tendensi adanya rahasia yang disembunyikan. Keterbukaan menjadi hal penting dalam kehidupan modern setelah kehadiran gawai.

“Pesan pentingnya adalah semua laki-laki harus menghormati perempuan khususnya ibu, karena tanpanya manusia tidak bisa menjadi manusiawi, ini harus ditanamkan bagi anak-anak sejak dini,” tegasnya.

Pemimpin umat Katolik tertinggi di Lampung itu, mengajak agara semua orang belajar dari semua perempuan heroik. Pada masa pandemi Covid-19, Uskup juga meminta agar kaum laki-laki mengambil peran. Sebab, selama masa tanggap darurat banyak hal yang bisa dilakukan dengan menjadi relawan dan melakukan aksi nyata. Sejumlah dokter, perawat, relawan perempuan, bahkan rela meninggalkan keluarga dalam penanganan Covid-19.

Lihat juga...