Pedagang Daging Sapi di Lamsel Alami Penurunan Penjualan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Pedagang daging sapi lainnya bernama Karlan menyebut, memilih hanya menjual satu ekor sapi. Jenis sapi brahman yang dipotong sengaja dikurangi karena pembeli berkurang. Sebelumnya memanfaatkan momen sebelum Ramadan ia rutin berjualan daging sapi.

Karlan, pemilik usaha penjualan daging sapi memanfaatkan waktu dua hari sebelum Ramadan untuk menyediakan daging sapi untuk hidangan sahur dan berbuka, Kamis (23/4/2020) – Foto: Henk Widi

Sebelumnya pada hari biasa ia tetap menyediakan daging sapi untuk bahan pembuatan bakso, rendang dan sop di sejumlah warung makan.

“Awal Ramadan tahun ini saya tetap menjual daging sapi karena sebagian warga akan membuat rendang, gulai untuk punggahan awal Ramadan,” cetusnya.

Ia mencatat sejak pagi pembeli sudah mencapai 100 orang yang sebagian berasal dari warga di sekitar Ketapang. Berjualan di jalan lintas Ketapang pembeli daging sapi yang dijual banyak diminati oleh sejumlah warga.

Daging sapi yang dijual menurutnya dijual dengan harga Rp120.000 per kilogram. Sebagian warga memilih membeli tulang seharga Rp50.000 per kilogram.

Mega, salah satu warga Desa Bangunrejo menyebut, membeli dua kilogram daging sapi. Daging sapi tersebut selanjutnya akan diolah menjadi rendang dan gulai.

Mega (kanan) membeli daging sapi untuk persiapan bulan Ramadan, Kamis (23/4/2020) – Foto: Henk Widi

Hasil olahan tersebut akan dibawa ke musala untuk kegiatan punggahan atau awal puasa. Selain itu persiapan membuat rendang digunakan untuk hidangan sahur dan berbuka. Sebab selama puasa ia menyiapkan hidangan istimewa bagi keluarganya.

Lihat juga...