Warga NTB Diminta tak Panik Terkait Stok Bahan Pokok
Selain beras, kebutuhan pokok seperti gula, minyak goreng, dan telur ayam juga memadai.
“Untuk gula memang ada kenaikan harga menjadi Rp16.700/kg di tingkat distributor, sehingga dijual eceran Rp17.300/kg, sedangkan harga eceran tertinggi dari pemerintah sebelumnya adalah Rp12.500/kg,” terang Fathurrahman.
Artinya, ada kenaikan sebesar Rp5.800/kg dan kenaikan tersebut cukup tinggi. Kenaikan ini disebabkan perusahaan gula lokal di Pulau Sumbawa mengalami kekurangan stok,” sambungnya.
Meski demikian, pihak Bulog NTB juga akan mendapatkan 1.000 ton gula dari Bulog pusat sedangkan untuk persediaan minyak goreng maupun telur ayam masih aman, karena Bulog mengadakan program pelayanan penjualan langsung ke masyarakat sebanyak 100 liter per hari.
Untuk ketersediaan minyak goreng tetap ada dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, begitu pun dengan telur ayam.
Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polda NTB, Kombes Pol I Putu Gede Ekawana, yang ikut melakukan operasi pasar, mengingatkan kembali kepada para tengkulak dan distributor yang melakukan spekulasi dengan menaikkan harga bahan pokok dalam tahap darurat virus Corona, karena hal itu tidak manusiawi dan merugikan masyarakat banyak.
“Kalau ada yang menimbun stok dan memainkan harga jual, kami tidak segan-segan mengambil tindakan hukum. Kami akan terus melakukan pengawasan yang intensif,” tegasnya.
Operasi pasar sembako kali ini dilakukan di sejumlah titik seperti Ruby Supermarket, Niaga Supermarket, UD. Sukses Karya Mandiri Selagalas, Alfa Mart Gudang Labuapi, UD. Sinta Telur Ayam, Indomarco Labuapi, JB Gudang Kediri dan Indomaret Gudang Baypass Bandara. (Ant)