Pertumbuhan UMKM di Sumbar Berdampak Berbagai Sisi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan keberadaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara tidak langsung telah mampu menekan angka kemiskinan serta mengurangi pengangguran. Selain itu juga dinilai telah mampu memberikan usaha baru bagi para milenial.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, saat ini jumlah UMKM di Sumatera Barat mencapai 593 ribu yang tersebar di seluruh daerah. Di antara jumlah tersebut didominasi oleh pelaku usaha mikro dan kecil, sementara untuk usaha besar yakni industri baru berada di angka 1,9 persen.

Ia menyebutkan ada beragam jenis usaha yang dijalani oleh masyarakat Sumatera Barat dari berbagai daerah, seperti kerajinan, usaha food car, cafe, dan melahirkan produk UMKM. Dari sekian banyak produk yang dilahirkan itu, pemasarannya tidak hanya bersifat lokal, tetapi telah ada yang ekspor.

“Banyak atau sedikitnya pelaku UMKM itu sangat jelas telah berdampak positif. Nah hal itulah yang kita harapkan, dengan kreativitas mampu mendatangkan nilai ekonomi,” katanya, Selasa (3/3/2020).

Menurutnya, bicara siapa pelaku UMKM yang paling banyak bergerak dalam menumbuhkan perekonomian di Sumatera Barat, memang tidak dapat dipungkiri banyak lahir dari para kaum perempuan. Karena memang kerajinan lahir dari tangan bundo kanduang (ibu-ibu di Minangkabau).

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat, Zirma Yusri, mengatakan, dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat memiliki berbagai jenis kerajinan. Seperti halnya untuk tenun, ada berbagai motif tenun yang lahir di Sumatera Barat, yakni ada Tenun Pandai Singkek dan Tenun Silungkang.

Lihat juga...